Feeds:
Pos
Komentar

Bussiness Continuity ManagementPerkembangan era globalisasi,  kemajuan teknologi informasi,  meningkatnya kompetisi dunia usaha dan tingkat ketergantungan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dalam menjalankan bisnisnya, mengakibatkan tuntutan stakeholder (customer, shareholder dll) kepada kelangsungan usaha (continuity) dari  perusahaan makin meningkat.

Salah satu faktor signifikan penyebab gangguan kelangsungan usaha adalah gangguan operasi bisnis (business operation). Gangguan operasional  bisa diakibat oleh krisis atau bencana seperti kebakaran, banjir , huru-hara dsb nya.

Shamsudin Abdul (2005) menyatakan bahwa “ Business Continuity Management (BCM) : is the process of identifying potential incidents that threaten an organization, formulating and implementing viable continuity strategies and the development of a plan to ensure continuity of operation. Its cover a broad spectrum of business and management diciplines including risk management, disaster recovery and crisis management”. BCM: adalah proses mengidentifikasi potensi insiden yang mengancam organisasi, merumuskan dan menerapkan strategi kesinambungan yang layak dan pengembangan rencana untuk memastikan kelangsungan operasi perusahaan. BCM mencakup spektrum yang luas dari disiplin bisnis dan manajemen termasuk manajemen risiko, pemulihan bencana dan manajemen krisis “.

Berbagai ancaman terhadap keberlangsungan bisnis, membutuhkan jaring penyelamat yang terdiri dari “ 1) crisis management plan 2) business continuity plan dan 3) disaster recovery plan (DRP)” (Pricewaterhouse Coopers, 2009). Terjemahan sederhananya adalah jaring penyelamat untuk hadirnya keberlangsungan bisnis adalah 1) rencana manajemen krisis 2) rencana keberlangsungan bisnis dan 3) rencana pemulihan bencana.

Demikian Sekilas Info.